Jumat, 03 Juni 2016

Resensi Drama Bawang Merah dan Bawang Putih

Resensi Drama Bawang Merah dan Bawang Putih


Sinopsis
          Alkisah di sebuah kampung, hiduplah satu keluarga yang memiliki seorang anak perempuan yang sangat cantik bernama bawang putih. Tapi sayang sang ibu sekarang sedang sakit-sakitan dan ayahnya yang sibuk dengan pekerjaannya. Pada suatu hari bawang putih sedang mencuci baju di sungai, namun setelah ia sampai dirumah, tiba-tiba ia melihat banyak orang yang sedang menuju kerumahnya, tanpa ia sadari ibunya telah tiada dan meninggalkan dia untuk selama-lamanya.
          Beberapa bulan kemudian ayahnya pun menikah dengan salah satu tetangganya yaitu ibu bawang merah.tanpa sepengetahuan ayahnya, ternyata ibu bawang merah sangat kejam memperlakukan bawang putih sebagai anak tirinya.
          Pada suatu hari, ayah bawang putih mengalami kecelakaan dan akhirnya ayahnya harus meninggalkan bawang putih untuk selama-lamanya. Sejak saat itu mulailah penderitaan bawang putih. Suatu ketika bawang putih disuruh mencuci kesungai. Pada saat mencuci bawang putih mendengar suara meminta tolong. Lalu bawang putih mencari sumber suara itu dan menemukan seekor ikan emas yang meminta tolong. singkat cerita ibu bawang merah mengetahui hal tersebut. Lalu mereka menangkap ikan mas tersebut lalu mereka menggorengnya, kemudian bawang putih mengubur tulang ikan tersebut, dan tak lama kemudian tumbuh pohon berbatang perak dan berdaun emas yang telah dicari-cari oleh sang pangeran.
          Tak lama kemudian pangeran beserta pengawalnya meminta pohon tersebut untuk dijadikan obat. Setela itu bawang putih dibawa ke istana dan dijadikan permaisurinya dan akhirnya mereka hidup berbahagia.

Unsur Intrinsik
1.  Tema
Kebaikan dan Kesabaran seseorang
2.  Tokoh dan Penokohan
a.  Bawang Putih              :   Gadis sederhana yang rendah hati, tekun, rajin, jujur dan baik hati
b   Bawang Merah           :    Seorang gadis yang malas, sombong, suka bermewah-mewah,        tamak dan pendengki.
c.  Ibu Tiri                        :   Malas, Kejam, Tamak
d.  Ibu Bawang Putih      :    Baik hati, lemah lembut, penyakitan.
e.  Ayah Bawang Putih   :    Tegas, pekerja keras
f.  Pangeran                     :    Baik dan Bijaksana
g.  Pengawal                    :    Patuh dan taat kepada pangeran
h.  Tabib                           :    Pintar dan baik hati
i.   Ikan Emas                   :    Baik hati dan suka menolong
3.  Latar
Sungai, Rumah, dan Istana
4.  Alur (plot)
Alur maju
5.  Sudut Pandang/ Point of view
.    Orang pertama

Unsur Ekstrinsik
1.  Norma-norma
Norma Social    :    Hendaknya saling menyayangi sesama saudara, Jangan Menganiaya anak yatim piatu.

Keunggulan
Cara penyampaian Drama, sesuai dengan isi teks dan dengan property yang lengkap.

Kelemahannya
Intonasi suara kurang jelas dan ekspresinya kurang menghayati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar